Ini Alasan Partai Nasdem Tidak Undang Presiden Jokowi di Acara Pembukaan Rakernas -->

 


Translate


Ini Alasan Partai Nasdem Tidak Undang Presiden Jokowi di Acara Pembukaan Rakernas

Senin, 13 Juni 2022

Presiden Joko Widodo dan Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh usai meresmikan NasDem Tower di Gondangdia, Jakarta Pusat pada Selasa, 22 Februari 2022.

Jakarta, Mitrabuser.com, - Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Partai NasDem tahun ini akan berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya.


Acara Rakernas yang akan digelar pada 15-17 Juni 2022 tersebut tidak mengundang Presiden Joko Widodo atau Jokowi di pembukaan acara.


"Karena ini sifatnya sangat internal. Di banyak agenda dan kegiatan NasDem kan presiden selalu hadir, baik kongres sampai peresmian gedung, tapi yang ini agenda internal, sehingga kami fokus secara internal," ujar Sekretaris Jenderal Partai NasDem, Johnny G. Plate di NasDem Tower, Senin, 13 Juni 2022.


Sekretaris Steering Committee Rakernas Nasdem, Willy Aditya mengatakan, partai-partai sahabat juga tidak diundang.


"Jadi kami tidak mengundang partai-partai, biar kosong-kosongan aja, biar tebak-tebak buah manggis saja koalisinya," ujar Willy di lokasi yang sama.


Begitu pula dengan nama-nama capres yang yang diusulkan daerah, tidak ada yang diundang. "Kami fokus internal saja, sehingga betul-betul bisa melakukan pemantapan konsolidasi kepartaian," ujar Willy.


Sebelumnya, Willy juga mengungkapkan rakernas tidak memutuskan satu nama calon presiden yang akan diusung di Pilpres 2024, melainkan tiga rekomendasi capres Partai NasDem dari daerah.


Rekomendasi itu akan dihasilkan dari kristalisasi usulan 34 Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai NasDem.


Setiap DPW boleh mengajukan tiga hingga lima nama usulan capres 2024 dari hasil penjaringan masing-masing daerah.


Panitia pengarah selanjutnya akan mengerucutkan menjadi tiga nama untuk diserahkan kepada ketua umum.


"Ketua Umum Partai NasDem, Pak Surya Paloh akan membacakan tiga nama itu pada malam penutupan 17 Juni 2022," Pungkas Willy.


Selanjutnya, ujar Willy, ketua umum diberi mandat untuk melakukan lobi membangun koalisi dan pada saatnya mengumumkan calon presiden NasDem bersama mitra koalisi.


Partai NasDem belum bisa memastikan kapan waktu pengumuman calon presiden yang pasti akan diusung Partai NasDem bersama koalisi. (**)