Soppeng, Mitrabuser.com, Dunia maya kembali memanas, kali ini menyusul komentar dua akun Facebook yang dinilai melecehkan profesi wartawan.
Unggahan tersebut memicu gelombang reaksi keras dari warganet, terutama para jurnalis di Kabupaten Soppeng. Jum'at (30/5/2025).
Komentar yang memicu polemik itu muncul di kolom komentar postingan link berita yang dibagikan oleh Muh Idham Ashari, wartawan sekaligus Pemimpin Redaksi DBSNews.com.
Dalam unggahan tersebut, dua akun bernama Syahrul Stewar dan Ade El melontarkan kalimat yang dianggap menyinggung dan merendahkan profesi wartawan.
Syahrul Stewar menulis, "ini wartawan yang posting akun fake di pake baru post berita tidak pasti, makurangjamang melo si millau dui" (akun fake dipakai untuk posting berita tidak jelas, kurang kerjaan, mau minta uang).
Sementara Ade El berkomentar, "Pergimi tidur klu tdk ada mu kerja.. klu mau uang kopi..tdk prlu di posting bgni.. tinggal tanya sopir minta pembeli kopi" (kalau tidak ada kerjaan mending tidur saja, kalau mau uang kopi, tidak perlu posting seperti ini, tinggal minta ke sopir).
Komentar itu dengan cepat menyebar dan mendapat tanggapan keras dari para pekerja media serta pengguna Facebook lainnya.
Sejumlah akun seperti Wartasulsel, Erwink Saja, Salam Kewarasan, dan Agus Iskandar Bisatonji turut menyuarakan kecaman mereka.
“Ini bukan sekadar menyerang pribadi, tapi sudah menyentuh dan merendahkan profesi wartawan,” ujar Muh Idham Ashari di ruang SPKT Polres Soppeng, usai melaporkan kedua akun tersebut.
Ia menegaskan, pelaporan ini dilakukan demi menjaga martabat profesi dan sebagai bentuk peringatan agar publik lebih bijak dalam menggunakan media sosial.
“Apa yang mereka tulis telah dibaca banyak orang. Ini bisa memicu kesalahpahaman publik tentang kerja wartawan,” terangnya.
Pihak kepolisian melalui Briptu Arianto membenarkan adanya laporan tersebut dan menyatakan bahwa laporan akan diproses sesuai hukum yang berlaku.
Fenomena ini kembali mengingatkan pentingnya literasi digital dan etika berkomentar di media sosial, khususnya saat menyentuh profesi dan identitas seseorang.
(Tim/AJS)