SINJAI, Mitrabuser.com,-
Masalah Perusahaan daerah air minum (PDAM) Sinjai menuai reaksi dari kalangan aktivis, Kamis (22/9/2022)
Arjuna Ginting Kordinator wilayah (Korwil) suara Indonesia bersatu menyinggung
banyaknya persoalan yang terjadi di PDAM Sinjai.
Menurutnya, bukan cuma pipa boco. Tetapi ada juga pipa belum pernah berfungsi sejak padahal menelan Rp19miliard.
"kebocoran menyebabkan kebutuhan air masyarakat jadi korban", imbuh Arjuna.
Kelancaran air bersih berumber dari PDAM sinjai sampai hari ini belum dapat tertangani dengan baik.
Padahal air merupakan kebutuhan dalam kehidupan sehari-hari, katanya.
Arjuna Giting juga menyinggung kegagalan pemerintah kabupaten (Pemkab) sinjai pada kegiatan proyek SPAM perkotaan menelan anggaran dua tahap sebesar Rp19miliard tahun kegiatan 2019- tahun 2020.
Menurutnya, Anggaran tersebut bertujuan untuk pembangunan jaringan pipa dalam kota Sinjai.
Herannya hingga kini tahun 2022 hasil "realisasi", kegiatan tersebut belum dapat difungsikan.
Sebelumnya diketahui bahwa alasan pemkab Sinjai mengalokasikan Rp19miliard bersumber dari APBD, untuk digunakan pada kegiatan peremajaan pipa. Karena pipa jaringan kota sinjai, "sudah lapuk", ujarnya.
Menelan Anggaran puluhan milyard rupiah namun sampai hari ini belum dapat bermanfaat. ini ada apa ?
Harusnya-red. Nasrullah Mustamin Direktur PDAM Sinjai, juga mampu mengatasi segala hal yang ada dalam tubuh pengelolaan PDAM Sinjai.
Arjuna berharap, secepatnya pemkab Sinjai mencari, dan menemukan solusi; agar realisasi kegiatan menelan Rp19miliard tersebut difungsikan sebagai mana mestinya.
Lebih lanjut Arjuna menjelaskan, masyarakat hampir setiap pekan menerima informasi dari PDAM ; Bocor Ki Pipa, sabarki. Sementara ditangani.
Konon PDAM Sinjai lagi kekurangan mobil operasional, pengangkut Air. Kalau begitu silahkan lakukan pengadaan Mobil.
Lalu bagaimana dengan proyek menelan Rp19miliard melalui PU Sinjai bekerjasama dengan PDAM, kapan difungsikan.
"Pipa jaringan kota Sinjai sejak menghabiskan Rp19miliard belum berfungsi", katanya.
Padahal menurut Arjuna, pekerjaan tersebut selesai tahun 2021 lalu.
"Semoga bukan akibat gagalnya teknik kontruksi "Galian pipa setinggi batas lutut orang dewasa", menyebabkan pekerjaan pipa jaringan kota Rp19miliard ini menjadi alasan sehingga belum difungsikan", kuncinya
(Timred)