Papau, Mitrabuser.com,-Kontak senjata antara aparat keamanan TNI-Polri dengan kelompok teroris Papua, kembali terjadi pada Selasa.
Lokasinya berada di Distrik Sugapa, Kabupaten Intan Jaya, Papua terjadi pada Selasa (26/10/2021) kemarin sekitar pukul 14.20 WIT.
Dalam insiden berdarah itu, seorang anak dibawah lima tahun (balita) meninggal dunia. Informasi wafatnya sang balita, dibenarkan Kepala Bidang Humas Polda Papua Kombes Pol Ahmad Mustafa Kamal.
“Pada saat terjadinya kontak tembak, dua anak sedang dengan orang tuanya beraktivitas di sekitar rumah, sehingga menjadi sasaran Kelompok Kriminal Bersenjata,” kata Kamal kepada wartawan, Rabu (27/10/2021).
Masih kata Kamal, kedua anak tersebut mengalami luka serpihan tembak, satu meninggal dunia dan satu terkena tembakan di punggung belakang.
Kombes Kamal menjelaskan, kontak tembak dimulai kelompok teroris Papua yang melakukan penembakan ke Pos Koramil dan Polsek Sugapa. Personel yang berjaga spontan membalas tembakan balasan hingga memicu kontak senjata.
Peluru kemudian menerpa rumah warga lokal. Setelah korban tertembak, lanjutnya, pihak keluarga membawa kedua anak itu ke Puskesmas. Namun demikian, upaya tersebut tak berhasil lantaran tak ada tenaga medis.
Korban dibawa kembali ke rumah, dan pada malam harinya keluarga korban melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Sugapa,” jelasnya.
Saat ini, lanjut Kamal, tim gabungan TNI-Polri sedang mengejar KKB yang terlibat dalam aksi penyerangan tersebut.
Selain dua balita yang menjadi korban, seorang anggota TNI bernama Sersan Kepala (Serka) Asep ikut menjadi korban dan sekarang masih dalam proses pengobatan.
“Satu anggota TNI mengalami luka tembak di tangan kiri tembus perut bagian kiri. Kondisi anggota tersebut dalam keadaan stabil,” kata Kepala Penerangan Kodam XVII/Cenderawasih, Kolonel Arm Reza Nur Patria saat dikonfirmasi, Rabu (27/10/2021).
Sebelumnya, Kepala Kepolisian RI Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengingatkan kepada jajaran Polri dan TNI agar selalu waspada datangnya ancaman keamanan dari KKB jelang akhir tahun, yang diperkirakan akan meningkat. (*)