Usai Debat, Rajiun Anggap Petahana Gagal Total -->

 


Translate


Usai Debat, Rajiun Anggap Petahana Gagal Total

Kamis, 05 November 2020


Calon bupati Muna Laode M Rajiun Tumada (kedua dari kiri) bersama wakilnya, H. La Pili (kedua dari kanan) saat foto bersama pendukungnya di Mabes Pemenangan RAPI, Muna, Kamis, 5 November 2020. (Foto : AM).

Reporter : Awal Muna 

Muna (Sultra), Mitrabuser.com, -Debat kandidat dua calon bupati dan wakil bupati Muna periode 2021-2026 resmi digelar oleh KPU Muna di Galampa Kantolalo, Kamis, 5 November 2020.

Dalam debat kandidat itu, Pasangan Calon (Paslon) Bupati nomor urut dua Laode M Rajiun Tumada dan wakilnya H. La Pili dengan akronim RAPI menyoroti beberapa persoalan pembangunan yang dinilai tidak rasional seperti timbunan laut Motewe dan jalan Warangga. 

Cabup Laode M Rajiun Tumada mengatakan penetapan kota baru Motewe yang sudah mulai dikerjakan dengan menimbun laut yang belum ada Amdalnya.

"Sebenarnya dari sisi Amdal untuk penimbunan laut Motewe belum ada. Kemudian dari lingkungan mangrove itu harus ada rekomendasi rencana zona wilayah pesisir. Karena Motewe itu wilayah pesisir," ungkap Rajiun saat ditemui di Mabes RAPI di Muna, Kamis, 5 November 2020.

Lebih lanjut Rajiun menyoroti pembangunan jalan Warangga yang menyalahi nomenklatur di APBD. 

"Itu tidak bisa tumpang tindih dengan jalan nasional karena 15 meter kiri kanan masih masuk kategori jalan nasional. Nomenklatur yang masuk di APBD adalah mulai dari Motewe Labone Bangunsari tembus Lakauduma Kecamatan Watuputih. Ini yang lucu tidak paham nomenklatur mereka sendiri," lanjutnya. 

Mantan Kasat Pol PP Mubar ini juga menyebut petahana tidak mengetahui panjang jalan yang ada di Muna. 

"Dia tidak bisa pahami jumlah jalan yang ada 156 KM di Muna Timur dan 520 KM di wilayah daratan. Masa empat tahun yang diaspal tidak sampai 30 KM," cetusnya. 

Selain itu, Mantan Ajudan Nur Alam itu menyoroti persoalan SPAM di Tampunabale dan Pasir Putih yang dibangun tapi tidak bermanfaat bagi masyarakat.

"Juga di Watuputih, Kontunaga, sampai Waara dan Ghonsume katanya sudah mantap, mana air yang sudah ada. Itu belum mantap," kata Rajiun. 

Olehnya itu, Rajiun menganggap visi misi petahana 2015 lalu gagal total.