Jakarta, Atlet kickboxing nasional, Andi Mesyara Jerni Maswara, putri pasangan Dr. Andi Zainal, SH, MH dan Dr. Hj. Andi Nurlinda, S.KM, M.Kes, semakin mantap mempersiapkan diri untuk mewakili Indonesia pada SEA Games ke-33 tahun 2025 di Thailand.
Mantan atlet karate nasional yang kini menjadi salah satu andalan Indonesia di cabang kickboxing itu mengaku bersyukur atas kepercayaan besar yang diberikan negara kepadanya.
Andi Jerni, alumnus Universitas Bina Nusantara (Binus), sebelumnya dikenal luas sebagai atlet karate sebelum memutuskan menekuni kickboxing secara profesional.
Meski harus kembali memulai dari level daerah, prestasinya terus menanjak hingga menembus Pekan Olahraga Nasional (PON) dan kemudian dipanggil memperkuat Pelatnas.
Momentum penting dalam perjalanan kariernya terjadi ketika ia bersama kontingen Indonesia dilepas langsung oleh Presiden RI, Prabowo Subianto, di Istana Merdeka.
Momen ini menjadi salah satu pengalaman paling berharga bagi Andi Jerni.
“Syukur Alhamdulillah, saya sangat bangga dan sangat senang. Ini kesempatan luar biasa, bisa bertemu Bapak Presiden, bisa berdiri di sini sebagai wakil Indonesia. Saya sangat bersyukur,” ujarnya, Jumat (5/12).
Menurutnya, kehormatan yang ia rasakan jauh melampaui seremoni formal. Kesadaran bahwa dirinya mewakili ratusan juta rakyat Indonesia membuatnya merinding sekaligus termotivasi untuk memberikan yang terbaik.
“Dari sekitar 300 juta rakyat Indonesia, kami yang ada di sini mewakili semuanya. Itu benar-benar membuat merinding dan jadi motivasi besar,” tuturnya.
Perjalanan panjang menuju level tertinggi tidak datang dengan mudah. Andi Jerni menghabiskan bertahun-tahun di gelanggang daerah, bersaing di level provinsi, hingga akhirnya mencapai panggung nasional.
Transisi dari karate ke kickboxing juga menghadirkan tantangan baru, baik dari segi teknik maupun mental.
Dalam setiap pertandingan, Ia mengaku kerap berhadapan dengan tekanan mental, rasa takut gagal, dan bayangan cedera yang menghantuinya.
Namun dukungan keluarga, terutama sang ayah yang juga seorang karateka, menjadi sumber kekuatan yang tak tergantikan.
“Orang tua, Mama dan Bapak, selalu mendoakan yang terbaik. Itu yang membuat saya kuat dan ingin memberikan yang maksimal di SEA Games nanti,” ujarnya.
Atlet berdarah Bugis asal Soppeng Sulawesi Selatan ini memahami betul bahwa pengorbanan merupakan bagian yang tak terpisahkan dari kehidupan seorang atlet.
Jam latihan yang panjang, cedera yang datang silih berganti, serta hilangnya banyak waktu bersenang-senang adalah harga yang ia bayar demi prestasi.
“Kalau pengorbanan keringat, air mata, darah, semua sudah diberikan. Semua untuk merah putih,” tegasnya.
Andi Jerni mengakui bahwa pada awal kariernya ia sempat terbebani oleh ekspektasi besar, namun seiring bertambahnya jam terbang, ia mulai menemukan ketenangan dan mampu mengelola tekanan dengan lebih baik.
“Dulu mungkin sempat merasa terbebani, tapi dengan jam terbang, Alhamdulillah sekarang bisa lebih tenang. Jadi dibawa enjoy saja,” katanya tersenyum.
Di usia 26 tahun, putri tunggal dari tiga bersaudara ini masih memiliki mimpi besar yang ingin ia capai.
SEA Games 2025 menjadi salah satu pijakan penting untuk menggapai target yang lebih tinggi.
“Mimpi saya jelas: meraih emas untuk Indonesia di SEA Games. Dan Insya Allah kalau rezeki, saya berharap bisa sampai ke Asian Games bahkan kejuaraan dunia,” ungkapnya optimistis.
Pertemuan dengan Presiden Prabowo Subianto memberikan energi tambahan bagi dirinya dan para atlet lainnya.
Dukungan pemerintah serta doa masyarakat Indonesia menjadi dorongan besar dalam menghadapi kompetisi internasional.
“Terima kasih banyak untuk Bapak Presiden atas dukungannya. Itu sangat memotivasi kami untuk bertanding di Thailand nanti. Dan saya juga minta doa dari seluruh rakyat Indonesia untuk tim Indonesia,” ujarnya.
Dengan persiapan intensif yang terus dilakukan serta tekad yang kian menguat, Andi Jerni kini melangkah ke panggung internasional membawa harapan besar.
Demi orang tua, demi bangsa, dan demi Merah Putih yang selalu ia banggakan, ia siap memberikan performa terbaik untuk Indonesia.
(Red)
