Soppeng, Mitrabuser.com, Suasana hening dan penuh khidmat menyelimuti halaman SDN 7 Salotungo saat Muhammad Alwi Basri, S. Pd., guru Pendidikan Agama Islam, naik ke mimbar sederhana untuk memimpin doa pada acara Pengumuman Penetapan Murid Baru Tahun Ajaran 2025/2026, Kamis (3/7).
Dengan suara lirih namun sarat makna, Alwi membacakan doa yang menyentuh batin para hadirin.
Doanya bukan sekadar formalitas, tetapi pancaran ketulusan dan harapan yang dalam, mewakili orang tua dan guru yang mengiringi langkah awal para siswa baru.
"Ya Allah... Bukakan pintu-pintu keberkahan-Mu untuk anak-anak kami. Jadikan mereka lentera-lentera ilmu, yang menerangi jalan diri dan sesamanya," ucapnya, disambut suasana penuh haru.
Dikenal sebagai sosok yang tak hanya mengajarkan fikih dan akidah, Alwi juga dikenal membimbing dengan pendekatan ruhani.
Ia kerap menyisipkan nilai tasawuf dan spiritualitas dalam keseharian di sekolah, menjadikannya figur panutan dalam membentuk karakter dan keteladanan.
Sejumlah orang tua yang hadir tampak menunduk, beberapa bahkan mengusap air mata.
Doa yang dipanjatkan menjadi momen puncak, sekaligus penutup tahap seleksi dan pembuka perjalanan baru anak-anak dalam dunia pendidikan.
Kepala SDN 7 Salotungo, Abdul Asis, S. Pd. I., mengungkapkan bahwa momen spiritual ini menjadi pengingat bahwa pendidikan bukan sekadar persoalan akademik, tetapi juga pembentukan jiwa.
βKami tidak memanggil langit agar tunduk pada kehendak kami, tetapi memanggil jiwa kami agar rela tunduk pada kehendak Allah dalam mendidik anak-anak ini,β ungkapnya seusai doa dibacakan.
SDN 7 Salotungo menegaskan dirinya bukan hanya sebagai lembaga pengajaran, tetapi juga sebagai ruang pembinaan nilai dan hati.
Di sinilah, ilmu bukan hanya ditransfer, tetapi dimaknai sebagai jalan menuju cahaya dan kebaikan.
(AJS)