Soppeng, Mitrabuser.com, Dalam dunia pendidikan, tak ada peran yang lebih sunyi namun bermakna selain menjadi guru di pondok pesantren.
Di balik keberhasilan seorang santri, ada doa yang dipanjatkan lirih, ada peluh yang jatuh diam-diam, dan ada dedikasi yang terus menyala.
Hal itulah yang ingin dihargai oleh Pemerintah Kabupaten Soppeng saat memberikan penghargaan kepada tujuh guru berprestasi dari Pondok Pesantren Yasrib, Minggu, 15 Juni 2025.
Acara Tabligh Akbar dan Penamatan Santri di Jalan Pesantren, Kelurahan Lapajung, menjadi momentum penting untuk mengangkat martabat para pendidik yang selama ini bekerja dalam diam, namun menghasilkan generasi yang cemerlang.
Penjabat Sekretaris Daerah (Pj. Sekda) Drs. Andi Muhammad Surahman, M.Si., yang hadir mewakili Bupati Soppeng, memberikan penghargaan secara langsung kepada tujuh guru sebagai bentuk apresiasi atas dedikasi mereka dalam mendidik dan membina santri.
Dalam sambutannya, ia menekankan bahwa keberhasilan lembaga pendidikan tidak pernah lepas dari ketulusan dan komitmen para pengajarnya.
βPara guru di pesantren bukan hanya mengajarkan ilmu, tetapi juga menanamkan nilai.
"Mereka bukan hanya pengajar, tetapi pendidik jiwa dan pembentuk karakter. Dan hari ini, kita semua patut bersyukur atas keberhasilan mereka membentuk generasi emas Soppeng,β ungkapnya.
Pondok Pesantren Yasrib bukanlah lembaga biasa. Di sinilah nilai iman dan akal dipadukan sebagai dasar pendidikan.
Pimpinan pondok, H. Muhammad Taslim Basri, Lc., menyebut bahwa capaian para santri adalah buah dari sistem pendidikan yang mengintegrasikan ilmu agama dan pengetahuan umum.
Salah satu bukti keberhasilan Yasrib adalah prestasi alumninya yang melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi ternama, baik di dalam maupun luar negeri.
Sepuluh santri diterima di Universitas Al Azhar Kairo, Mesir - lembaga pendidikan Islam tertua dan termasyhur di dunia.
Total 25 santri Yasrib kini menimba ilmu di sana, menorehkan prestasi sekaligus membawa nama baik pesantren dan daerah asal mereka.
Lebih dari sekadar seremoni, acara ini juga menjadi ruang edukatif. Para santri diuji hafalan Al-Qurβannya, menyampaikan ikrar alumni, dan menyimak Mauizah Hasanah dari Prof. Dr. KH. Hamzah Harun Al Rasyid, Lc., MA.
Nasihat dan doa-doa yang dilantunkan menjadi bekal spiritual dalam menapaki kehidupan baru di luar lingkungan pesantren.
Penyerahan hadiah umroh kepada tujuh Guru berprestasi menandai puncak acara.
Hadiah ini bukan hanya bentuk penghargaan, tetapi juga dorongan bahwa prestasi yang lahir dari ketekunan dan keimanan akan selalu mendapat tempat mulia di mata masyarakat dan pemerintah.
Orang tua, guru, pengurus pondok, dan seluruh tamu undangan turut menyaksikan momen yang membanggakan ini.
Tak hanya sebagai penamat, acara ini menjadi pengingat bahwa mendidik adalah tugas mulia yang tidak boleh berhenti, dan keberhasilan pendidikan adalah tanggung jawab bersama.
Pondok Pesantren Yasrib telah membuktikan bahwa pendidikan yang bersumber dari nilai luhur Islam dapat bersaing di kancah global.
Bukan hanya mencetak lulusan cerdas, tapi juga pribadi-pribadi tangguh yang siap menjadi pelita di tengah umat.
(AJS)