Salotungo, Mitrabuser.com, Keceriaan memuncak di penghujung acara kunjungan Transisi PAUD ke SD yang digelar di SDN 7 Salotungo. Setelah seharian belajar, bermain, dan bersenam bersama, seluruh anak-anak TK/PAUD berkumpul dalam satu ruang gembira, menyanyikan lagu penuh warna dan pesan: Balonku Ada Lima. Rabu (7/5/2025).
Dengan suara riang dan senyum lebar, para peserta menyanyikan lagu itu sambil melambaikan tangan dan menggoyangkan tubuh kecil mereka, seolah semua balon di lagu itu benar-benar ada di langit Salotungo hari itu.
Lagu sederhana yang melegenda di kalangan anak-anak Indonesia ini menjadi simbol harapan dan keceriaan. Meskipun “satu meletus, hatiku sangat kacau,” anak-anak tetap menyanyikan bagian penutup lagu dengan semangat: “Balonku tinggal empat, kupegang erat-erat!” Sebuah pelajaran manis bahwa kehilangan bukan akhir dari segalanya—masih ada yang bisa kita pegang dan syukuri.
Sebagai penutup manis, setiap anak mendapatkan hadiah balon bertuliskan “SDN 7 Salotungo” — bukan sekadar kenang-kenangan, tapi sebagai pesan halus: “Raga kita boleh berpisah, tapi SDN 7 Salotungo telah terpatri di hati.”
Suasana haru bercampur bahagia menyelimuti para guru, orang tua, dan seluruh tamu yang hadir. Anak-anak tampak memeluk erat hadiah kecil itu, seakan ingin menyimpannya selamanya.
Hari itu, SDN 7 Salotungo bukan hanya menjadi tempat kunjungan, tapi rumah sementara yang memberi kesan mendalam—tentang keceriaan, persahabatan, dan semangat belajar yang tumbuh dari lagu, permainan, dan kasih sayang.
Sampai jumpa lagi, anak-anak hebat. SDN 7 Salotungo akan selalu menyambut kalian dengan ruang gembira yang sama—penuh warna dan cinta.
(AJS)