Soppeng, Mitrabuser.com, Di bawah langit yang merangkul senja, Masjid Nurul Huda Tanetee Dusun Akkampeng menjadi saksi dimulainya perjalanan ruhani yang menghidupkan jiwa-jiwa pencari cahaya. Persatuan Majelis Ta'lim (PERMATA) Desa Maccile, yang diketuai oleh Monarti, S. Pd. SD, menggelar Safari Magrib Berjamaah perdana, bukan sekadar aktivitas, melainkan sebuah gerakan mengembalikan hati kepada fitrah-Nya.
Kegiatan ini dibuka oleh Kepala Desa Maccile, sebagai simbol bahwa pemimpin bukan hanya mengayomi secara lahir, tetapi juga turut membangkitkan kesadaran batin masyarakatnya.
Turut hadir anggota BPD, Babinsa, imam masjid, para tokoh agama dan masyarakat, serta Penyuluh Agama, Ibu Asih, S. Ag, yang semuanya menyatukan langkah menuju satu tujuan: menghidupkan cinta kepada Sang Pemilik Kehidupan.
Dalam majelis itu, Ustaz Nazaruddin membagikan hikmah, mengingatkan bahwa kebersamaan dalam ibadah bukan sekadar ritual, melainkan perjalanan menuju pengenalan diri.
"Setiap langkah kaki menuju masjid adalah panggilan kasih dari Allah. Kegiatan ini bukan sekadar pertemuan, tetapi jalan sunyi tempat kita merundukkan ego dan melebur dalam kebesaran-Nya," tutur beliau.
Uniknya, kegiatan ini dibiayai sepenuhnya dari dana masyarakat sendiri — sebuah bentuk pengorbanan yang mencerminkan kesadaran bahwa memberi untuk jalan Allah adalah investasi abadi. Safari Magrib ini direncanakan berlangsung setiap minggu ke-3 bulan berjalan, menjadi suluh yang terus menyala untuk menerangi langkah-langkah pulang menuju-Nya.
Kegiatan ini menjadi momentum berharga, mengingatkan bahwa masjid bukan sekadar bangunan, melainkan rumah tempat ruh-ruh kembali bernafas. Bahwa ukhuwah bukan hanya tentang bertemu, melainkan saling menguatkan untuk berjalan bersama menuju hakikat ketundukan yang sejati.
Semoga setiap rakaat menjadi doa yang terbang ke langit, dan setiap kebersamaan menjadi bukti bahwa kita adalah hamba yang tak pernah berhenti mengetuk pintu rahmat-Nya.