Gowa, Mitrabuser.com, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mengatakan padi organik bisa menjadi salah satu alternatif untuk memenuhi ketersediaan pangan di tengah krisis pangan dunia akibat dampak perubahan iklim.
Untuk itu, Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) memberikan edukasi kepada SDM Pertanian melalui program Bertani On Cloud (BOC) dengan tajuk "Optimalkan Produktivitas dengan Bertani Cerdas Bebas Kimia."
Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Batangkaluku berkesempatan sebagai host pada BOC kali ini di volume 275 yang dinarasumberi oleh P4S Sipakamase, Kamis (12/9).
Kepala BBPP Batangkaluku, Jamaluddin Al Afgani dalam kesempatannya membuka BOC ini mengatakan, tujuan dari kegiatan ini adalah meningkatkan produksi tanpa atau pengurangan bahan kimia.
"Kondisi tanah kita hari ini menjadi sebuah kekhawatiran besar terkait keberlanjutan pertanian kita. Olehnya itu diperlukan kreativitas, inovasi dalam rangka menjaga keberlanjutannya," ujarnya.
Masih menurutnya, sebagai bangsa yang mayoritas sangat tergantung pada bidang pertanian, maka keberlanjutan produksi menjadi tanggung jawab kita semua.
"Kita memiliki kewajiban untuk memperbaiki kondisi tanah, salah satu menjadi media terbesarnya adalah bahan organik, maka untuk menjaga keberlanjutan produksi adalah memaksimalkan penggunaan bahan organik," tambahnya.
Lanjut Jamal, apabila kita memperbaiki kondisi tanah dan pola budidaya kita, memaksimalkan pemeliharaan maka produksi dapat terjaga dengan baik, tanah semakin bagus sehingga dalam jangka panjang anak cucu kita akan tetap mendapatkan manfaat pemenuhan kebutuhan pangan.
Kepala Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura, Perkebunan, dan Ketahanan Pangan Kabupaten Sidrap yang diwakili Kepala IP3OPT Wilayah V Pinrang, Abdurrahman menjelaskan strategi pertanian ramah lingkungan.
"Strateginya adalah kita bangun di beberapa titik, ada di sektor selatan, utara, timur, dan barat. Yang nantinya titik-titik ini akan membentuk komunitas melakukan pertanian ramah lingkungan selamatkan bumi dengan pertanian organik," terangnya.
Sementara itu, P4S Sipakamase sebagai narasumber menjelaskan upaya yang dilakukan dalam rangka mendukung pertanian ramah lingkungan adalah melakukan pengembangan agensi hayati Trichoderma, Sp yang berfungsi sebagai organisme pengurai dan penghambat tumbuhnya jamur.
"Selain itu, kami juga memanfaatkan MOL untuk mengatasi masalah pencemaran limbah rumah tangga dan meningkatkan kemandirian petani," sebutnya.
Terpisah, Kepala BPPSDMP, Idha Widhi Arsanti mengajak semua petani untuk menerapkan pertanian ramah lingkungan. “Pertanian organik merupakan solusi menghadapi fenomena perubahan iklim saat ini," sebutnya.
(AJS)