Tingkatkan Produksi, UPT Kementan Sasar Wialyah Area Sumber Air dan Perluasan Area Tanam Lakukan Identifikasi -->

 


Translate


Tingkatkan Produksi, UPT Kementan Sasar Wialyah Area Sumber Air dan Perluasan Area Tanam Lakukan Identifikasi

Jumat, 15 Maret 2024


Sulsel, Mitrabuser.com, Kementerian Pertanian telah melakukan berbagai terobosan untuk meningkatkan indeks pertanaman dan produktivitas padi. Salah satunya dengan memperkuat Perluasan Areal Tanam (PAT) padi melalui pompanisasi di lahan-lahan pertanian.


Dalam rangka mendukung terobosan tersebut, Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) melalui Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Batangkaluku melaksanakan identifikasi Calon Petani dan Calon Lokasi (CPCL) Perluasan Areal Tanam Pompanisasi yang dilaksanakan selama 2 hari (13-14 Maret 2024) di Kabupaten Takalar, Gowa, Wajo, dan Luwu.


Identifikasi ini menindaklanjuti arahan Menteri Pertanian, Amran Sulaiman yang meminta semua kabupaten dan kota di seluruh Indonesia agar memasifkan pompanisasi dengan memanfaatkan sumber air terdekat untuk perairan pertanian.


“Kami mendorong kabupaten dan kota di seluruh Indonesia agar memanfaatkan sumber air terdekat baik yang berasal dari sungai maupun bendungan. Langkah ini perlu dilakukan untuk mengantisipasi cuaca ekstrem El Nino yang berlangsung panjang sejak tahun 2023 lalu,” kata Amran dalam keterangan di Jakarta, Rabu (13/3/2024).


Menurut Amran, pompanisasi merupakan solusi cepat dalam menghadapi El Nino di sejumlah daerah. Nantinya, sistem pompa ini akan terintegrasi dengan paket layanan solar alsintan dan juga benih gratis bagi para petani yang mau mempercepat tanam di MT II Maret 2024.


Senada dengan pernyataan Mentan Amran, Kepala BPPSDMP, Dedi Nursyamsi mengajak seluruh pemangku kepentingan untuk bahu membahu mengatasi krisis pangan global yang terjadi karena adanya peperangan dan El-Nino yang terjadi sejak 2023.


“Gara-gara El Nino ini stok beras turun signifikan, padahal di tahun-tahun dulu kita bisa menghasilkan 32,5 Juta ton, tahun ini hanya 30 juta ton beras, sementara jumlah manusia yang makan semakin meningkat, hampir 4 juta tiap tahunnya”, Terangnya.


Ditambahkan Dedi, “Krisis pangan global adalah dari konflik, proyektil, dan adanya perang Rusia – Ukrania, dampak sangat luar biasa. Dampak ini luar biasa, menyebabkan pasokan pangan di dunia itu turun. Sementara mulut yang harus diberi makan terus bertambah”, tambahnya.

 

Dedi menyebut salah satu strategi peningkatan produksi pertanian adalah gerakan pompanisasi yakni penggunaan pompa air untuk mengoptimalkan irigasi dan pengairan lahan pertanian, sehingga menghasilkan panen dan produktivitas.


Selain itu, Optimalisasi lahan juga diperhatikan, di mana upaya akan dilakukan untuk memanfaatkan lahan secara maksimal, termasuk tumpang sari lahan perkebunan. Dengan memanfaatkan lahan yang ada secara lebih efisien, diharapkan dapat meningkatkan produksi


Sementara itu, Kepala BBPP Batangkaluku yang diwakili Kepala Bagian Umum, Rosdiana menerangkan bahwa kegiatan identifikasi diawali dengan melakukan koordinasi di Dinas Pertanian Kabupaten dan Balai Penyuluhan Pertanian setempat guna meminta pendampingan di lapangan untuk melakukan survey sumber air  sekaligus permintaan data perluasan areal tanam dan usulan bantuan pompanisasi.


"Hasil identifikasi yang telah dikumpulkan dari 4 (empat) kabupaten tersebut selanjutnya direkap untuk dilaporkan ke Kementerian Pertanian," terangnya.