Luwu Timur, Mitrabuser.com, -Aktivis pemerhati lingkungan Iskaruddin bersama Ketdiv Investigasi LHI menggeruduk PT WTP sebuah pabrik Sawit di Kabupaten Luwu Timur Provinsi Sulawesi Selatan , Senin (19/6/2023).
Kedatangan kedua aktivis lingkungan bersama aktivis Hak Asasi Manusia ini untuk menagih janji pihak perusahaan sesuai hasil rapat musyawarah mufakat beberapa waktu lalu yang dilaksanakan di aula kantor Desa Watangpanua Kecamatan Angkona yang meminta beberapa poin oleh warga terhadap pihak perusahaan utamanya terkait limbah lingkungan pabrik.
Keluhan warga lingkar pabrik Sawit tersebut tertuang dalam notulen rapat sehingga menjadi atensi bagi pihak perusahaan.
Iskaruddin warga kelahiran Angkona yang juga aktivis pemerhati lingkungan mendatangani pabrik bersama Ketua Dev. Investigasi LHi A.fahrul Gonrong.,
Iskaruddin dalam keterangannya menyampaikan bahwa tujuannya ke lokasi pabrik sawit PT.TWP untuk melihat dan mendengar sejauh mana tindak lanjut pihak pabrik menangani keluhan-keluhan masyarakat yang sudah menjadi notulen rapat beberapa waktu lalu.
Menurut Iskar,"Di lokasi kita lihat sudah ada beberapa poin yang sudah mulai di kerjakan diantaranya perbaikan sedimen pond dan kelengkapan penanganan-penanganan untuk mengatasi bau, jalan yang sudah di berikan sertu, dan plang yang ada di poros, ungkap iskar.
Dikatakan Iskar, "Kami selaku masyarakat sekaligus menjadi sosial control tetap akan terus mengawasi sistem-sistem yang ada di pabrik PT.TWP.
"Jika ada pelanggaran kami tidak tanggung-tanggung untuk menegur bahkan melakukan pelaporan ke APH jika itu di perlukan, tegas Iskar.
Di sisi lain Akbar Tajuddin saat di konfirmasi di warkop teras kopi Watang Panua Senin malam,19 Juni 2023, mengatakan bahwa kalau terkait keluhan - keluhan warga yang sudah kami terima tetap kami tindak lanjuti dan sekarang ini sementara dalam proses, tutur Akbar.
"Terkait penanganan sediment pond dan pengurangan bau limbah, Alhamdulillah tahapnya sudah 80%, katanya.
Ia menyebut penanganan itu mulai dari perbaikan semua tanggul, penanaman pohon dan rumput yang bisa meminimalisir bau, penambahan alat spon dan kincir pengurai, ujar Akbar.
Selain itu lanjutnya, "Jalan kami sudah mulai timbun dengan sertu, Plang juga sudah kita pasang di poros,
Jalur air atau Drainase sudah kita tinjau titiknya,kalau persoalan Dokumen Amdal, kompensasi, dan CSR kami sudah ajukan ke pimpinan, terang Akbar.
"Kami selaku Humas sangat berterimakasih kepada masyarakat terkhusus warga Lingkar pabrik yang telah mengingatkan kami dalam persoalan lingkungan.
"Kami tetap tekankan bahwa pengawasan masyarakat adalah sangat penting dalam keberlangsungan perusahaan, terlebih perusaan kami, pungkas Akbar menegaskan.
(Red/Is)