Tiga Nyawa Melayang di Kabupaten Pinrang, Dugaan Motif Bikin Merinding -->

 


Translate


Tiga Nyawa Melayang di Kabupaten Pinrang, Dugaan Motif Bikin Merinding

Senin, 19 September 2022


Pinrang, Mitrabuser.com
Tiga nyawa manusia telah melayang di kabupaten Pinrang provinsi Sulawesi Selatan, IRT BR (37) bersama 2 orang anaknya, (20/9/2022)

Diketahui Dua diantaranya merupakan anak di bawah umur, dan seorang ibu.

Diduga penyebab kedua anak tersebut kehilangan nyawa pasca meminum cairan berwarna coklat diduga jenis Racun pestisida. Sedang ibu tersebut ditemukan tak bernyawa dalam keadaan gantung diri.

Menurut informasi saat ditemukan kedua anak tersebut dalam keadaan tergeletak diatas alas tidur, berbantal, dan sudah tak bernyawa

Benda cair berwarna coklat dan botol jenis racun pestisida juga ditemukan disekitar posisi anak terlentang tersebut.

Ansar warga setempat menyebut ada juga buku catatan piutang dan handphone ditemukan tak jauh dari posisi kedua anak tersebut

Polisi mengevakuasi ketiga mayat tersebut ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Lasinrang Pinrang guna di visum.

Berdasarkan hasil pemeriksaan autopsi sementara; kedua anak telah meminum racun, dan dibagian leher ibunya ditemukan ada bekas lilitan tali.

Menurut Nirmala, dokter umum RSUD Lasinrang tidak ditemukan adanya hasil kekerasan lain di tubuh korban.

Dia menyebut hasil sementara, kedua anaknya tersebut telah meminum racun, sementara ibunya ditemukan ada bekas lilitan tali di lehernya,” terang, dokter Nirmala (19/9).

Kapolres Pinrang AKBP Moh. Roni
menerangkan, dugaan sementara peyebab anak meninggal dunia akibat meminum racun sedangkan ibunya ditemukan dalam posisi gantung diri,” papar Roni.

AKBP Roni menegaskan pihaknya akan terus menyelidiki kasus tersebut.

Sampai saat ini, kata Roni, pihaknya masih terus memeriksa sejumlah saksi dan mengumpulkan barang bukti.

Dan terus melakukan pendalaman di tempat kejadian perkara (TKP).

Polisi akan terus melakukan pendalaman demi mengungkap kebenaran kasus tersebut.

Meski begitu, penyebab peristiwa mematikan tersebut, "belum dapat di simpulkan", pungkas Roni (red)