Acara tersebut diselenggarakan oleh perusahaan Bejo Indonesia kerjasama penyuluh kelompok tani Desa Marioriaja.
Mewakili Kepala Dinas tanaman pangan, hortikultura, perkebunan dan ketahanan pangan (DTPHPKP) kabupaten Soppeng, Aryadin, SP, M. Si, (sekretaris DTPHPKP) dalam sambutannya mengatakan,"Terkait pelaksanaan kegiatan ini, kami sangat mengapresiasi khususnya dari pimpinan Bejo Indonesia bersama tim yang melakukan kegiatan ini, ujarnya.
Aryadin mengakui bahwa pertanian di era pandemi saat ini merupakan penyumbang pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Soppeng, sehingga kami sangat mengapresiasi hal ini karena bawang merah merupakan salah satu target strategis, sehingga dapat meningkatkan laju perekonomian kita, terang Sekretaris Dinas tanaman pangan, hortikultura, perkebunan dan ketahanan pangan.
"Harapan kami semoga kedepan dapat bersaing dan memberikan nilai ekonomi di tengah pandemi dan dimohon kepada pimpinan untuk dapat melakukan kegiatan ini di kecamatan lain agar dapat memperkenalkan para petani bagaimana membudidayakan biji ini dan memberikan penjelasan perbandingan dengan umbi karena ini merupakan bentuk untuk mensejahterakan petani, jelasnya.
"Kepada para petani bawang agar dapat membuka mata dan telinga untuk lebih teliti dan selektif dalam memilih community mana yang bisa mengangkat kesejahteraan keluarga kita, tandasnya.
Ditempat yang sama Agung Pratama selaku Country Manager Bejo Indonesia dalam sambutannya mengatakan, "Kami merupakan Perusahaan benih yang berbasis di Belanda, dan di Indonesia kami sudah ada lebih dari 10 tahun lalu dengan perkenalkan usaha brokoli, sekarang kita memperkenalkan inovasi teknologi baru penanaman bawang merah dari biji varietas Maserati F1, dan saat ini kita bersama dengan Jordan orang Belanda, seorang petani yang mengelolah 7 hektar lahan Bawang Biji di Sumbawa, tak hanya jadi petani tapi dia juga menjadi pengusaha untuk bawang biji ini, jelasnya.
"Untuk hari ini kita akan belajar bersama, bukan untuk mempromosikan tapi kita sama-sama belajar dalam arti dapat mempelajari teknologi menanam bawang dari biji, katanya.
"Ini hanya sebagai pembukaan karena dengan mengerti teknologi penanamannya kita bisa melakukan penanaman untuk jenis tanaman lainnya, terangnya.
Kata Dia, "Dengan teknologi ini, kita dapat menanam bawang serta dapat menghasilkan biji lagi untuk ditanam.
Sehingga nantinya Kabupaten Soppeng dapat menghasilkan biji sendiri, di mana biji ini dapat disimpan dan dapat semai di musim yang tepat, tukasnya.
"Hari ini, kita bisa sama-sama belajar untuk dapat memproduksi bawang yang jauh lebih banyak dan dengan alternatif yang lebih mudah, semoga ini menjadi permulaan yang baik dan semoga kedepan kita bisa mengembangkannya lagi terutama di Kabupaten Soppeng dan atas dukungannya, Kami harapkan ini dapat berhasil, tandasnya.
Wakil Bupati Soppeng. Ir. H. Lutfi Halide, MP dalam sambutannya mengatakan, "Saya mengucapkan terima kasih kepada perusahaan Bejo atas adanya percontohan di tempat ini, karena hal ini sesuai dengan visi misi Kab. Soppeng yaitu Soppeng yang lebih melayani dan lebih baik.
"Disetiap ada kesempatan, saya selalu mendorong kepada masyarakat kita agar selain menanam padi juga dapat menanam tanaman hortikultura.
"Oleh karena, mari kita berdiskusi bersama dan mendalami hal ini, saya berharap kepada petani milenial jangan hanya menanam tapi ada yang berusaha di bidang pembibitan, jelas Wabup Soppeng.
"Saya berharap kepada kepala desa untuk menanam padi dan menanam tanaman holtikultura secara bergiliran karena di Soppeng kita ketahui ada beberapa organisme pengganggu tanaman sehingga dibutuhkan pergiliran Community.
"Insyaallah Kecamatan Marioriwawo ini dapat menjadi penyangga bawang merah di Kab. Soppeng.
"Semoga semua yang ada disini dapat menjadi pioner petani bawang merah, harap Wabup Lutfi Halide.
Acara dilanjutkan dengan pemberian cendramata oleh Country Manager Bejo Indonesia kepada Sekretaris Dinas tanaman pangan, hortikultura, perkebunan dan ketahanan pangan serta melakukan kunjungan lapangan dan panen bersama.
Turut hadir, Camat Marioriwawo, Kapolsek Marioriwawo, Danramil Marioriwawo, Kades Marioriaja, perwakilan petani bawang (Kab. Sidrap, Kab. Bone, Kab. Wajo dan Kab. Soppeng)